Minggu, 09 September 2012

Kisah Keajaiban Al Qur'an  : Malaikat Turut Mendengarkan

Oleh : Prof. H. Ahmad Fatkhul Arif


Tengah malam itu suasana tenang dan hening sekali. Usaid bin Hudhair duduk di beranda belakang rumahnya.Putranya, Yahya, yang masih balita sudah lama terlelap di sam pingnya. Tidak jauh dari tempatnya duduk, seekor kuda siap tertambat.

Sewaktu-waktu jika perintah perang fisabilillah dari Rasulullah keluar, dia dapat dengan sigap menunggangnya. Di keheningan malam itu, Usaid membaca Alqur an dengan khusyuk dan penuh

penghayatan. Ayat demi ayat dia lantunkan dengan suara merdu. Ia membaca surah al-Baqarah ayat 1-4.

Ketika melantunkan ayat-ayat suci tersebut, kudanya lari berputar-putar hampir memutuskan tali pengikatnya. Sampai di ujung ayat keempat al-Baqarah tersebut, Usaid menghentikan bacaannya, ingin tahu apa yang terjadi pada kudanya. Usaid tidak melihat apa pun.

Bersamaan dengan berhentinya Usaid melantunkan ayat-ayat suci, kudanya kembali tenang. Usaid kembali melanjutkan bacaannya. “Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka dan merekalah orangorang yang beruntung.” (QS [2]: 5).

Kudanya kembali meronta, berputar-putar lebih hebat dari yang pertama. Usaid pun kembali menghentikan bacaannya. Kudanya kembali diam. Demikianlah terjadi berulang-ulang. Setiap kali Usaid membaca Alquran kudanya meronta, setiap kali Usaid diam kudanya juga diam.

Khawatir dengan keselamatan anaknya, Usaid membangunkan anaknya. Ketika itulah dia melihat ke langit, terlihat awan seperti payung yang mengagumkan, belum pernah dia lihat sebelumnya. Esok paginya, hal itu dia ceritakan kepada Rasulullah SAW.

Rasul bersabda, “Hai Usaid, itu malaikat yang turun mendengarkan engkau membaca Alquran. Seandainya engkau teruskan bacaanmu, pastilah orang banyak akan melihatnya pula. Pemandangan itu tidak akan tertutup bagi mereka.”

Usaid sangat mencintai Alquran, bahkan sejak pertama kali mendengarkan ayat-ayat Alquran dilantunkan oleh Mush’ab bin Umair, dai muda yang dikirim Rasulullah SAW sebagai perintis dakwah di Kota Yatsrib. Saat itu, Mush’ab sedang menyampaikan Islam kepada orang-orang yang sudah masuk Islam, tiba-tiba Usaid datang.

Usaid berkata dengan nada menuding, “Apa maksud Tuan da tang ke sini? Tuan hendak mempengaruhi rakyat kami yang bodoh-bodoh. Pergilah Tuan sekarang, jika Tuan masih ingin hidup!” Dengan wajah tenang karena pantulan iman, Mush’ab menjawab, “Wahai pemimpin, silakan duduk bersama kami, mendengarkan apa yang kami bicarakan. Jika Anda suka apa yang kami bicarakan, silakan ambil. Dan jika Anda tidak suka, kami akan meninggalkan Anda dan tidak kembali lagi ke kampung Anda ini.”

Usaid setuju, lalu mulai mendengarkan Mush’ab menjelaskan Islam sambil membaca ayat-ayat Alquran. Rasa gembira terpancar di wajah Usaid. Dia langsung mengaguminya.

“Alangkah indahnya apa yang Tuan baca,” kata Usaid. “Apa yang dapat saya lakukan jika aku ingin memeluk Islam?” katanya lebih lanjut. Di bawah bimbingan Mush’ab, Usaid masuk Islam. Sejak itu Usaid men cintai Alquran seperti seseorang mencintai kekasihnya. Itulah Usaid bin Hudhair yang malaikat pun turun mendengarkan bacaannya.


KEAJAIBAN MEMBACA AL QUR’AN

Al Qur’an mempunyai beberapa fungsi, diantaranya adalah:
1. Al Qur’an merupakan kitab suci yang digunakan sebagai pedoman hidup
2. Al Qur’an dapat melembutkan hati, membuka hati, meperbaiki perilaku seseorang dan mengubah kepribadian yang labil menjadi stabil
3. Al Qur’an berisi petunjuk bagi manusia agar manusia mampu menepati janjinya kepada Tuhan
4. Al Qur’an berfungsi menata kepribadiaan dari lahir hingga ajal
5. Al Qur’an merupakan intisari dari semua pengetahuan
Tetapi pengetahuan yang terkandung di dalam Al Qur’an sebagai benih dan prinsip
6. Al Qur’an mengandung segala pelajaran yang diperlukan manusia untuk mengetahui siapa dirinya, di mana ia berada dan kemana ia akan kembali
7. Al Qur’an merupakan petunjuk yang mengungkapkan ringkasan khasanah kisah-kisah para pendahulu yang bisa dijadikan sebagai satu pelajaran yang dapat diambil hikmah atau catatan tersendiri untuk mengukur sekaligus menilai mana yang benar dan mana yang salah
8. Apabila seorang muslim menghadapi kesulitan hidup, kegoncangan jiwa di dalamnya termasuk stress dan depresi, dapat disembuhkan dengan kekuatan spiritual yang ada dalam Al Qur’an. Maka pada hakekatnya kekuatan itu adalah keyakinan. Yang mana apabila Al Qur’an dapat diyakini dengan sepenuh hatinya, dengan sendirinya Al Qur’an akan menumbuhkan kekuatan yang bersumber dari inner kekuatan tanpa tertandingi.
Mereka yang terasa pikirannya sedang dilanda kesusahan, kejenuhan, ketakutan, atau bahkan sedang dilanda putus asa, rendah diri (inferior) maka apabila dirinya mau membaca Al Qur’an secara tartil penuh penghayatan dan sesuai dengan tajwid yang benar, Insya Allah semua penyakit hati di atas akan sirna bahkan akan berganti dengan rasa optimis dan hidup terasa indah. Namun apabila ada orang yang tidak mau mengambil pelajaran dari Al Qur’an maka dikatakan sebagai manusia yang tidak mau berpikir dan mereka sudah terkunci mati hati dan pikirannya. Allah memang tidak segan-segan untuk menjadikan mereka sesat. Sesat karena ia tidak mau mengambil pelajaran dan sesat karena kelalaian mereka.
Ketika seseorang yang dengan kecintaannya membaca Al Qur’an dengan hikat penuh penghayatan maka terlihat pancaran wajahnya begitu bersih dan aura yang terdapat dalam cahaya matanya begitu tajam penuh kewibawaan. Selain itu perangainya juga tenang dan penuh keserasian.

Beberapa keajaiban membaca Al Qur’an:
Hati akan tergetar, jiwa merasa damai dan pikiran terasa sejuk, menyembuhkan penyakit hati, menyehatkan badan, membuat aura pembacanya begitu menyejukkan bila dipandang.
Di dalam mempelajari Al Qur’an ada jalan keluar, keselamatan, dan ilmu, serta sebagai penyembuh kelelahan pikiran. Ayat-ayat Al Qur’an dapat memberikan struktur bantu, terutama pada pikiran. Karena diyakini, bahwa satuan dasar baku dari otak adalah sel saraf yang mengemban pikiran, perasaan, dan kesadaran manusia. Sifat dari sel saraf adalah apabila hancur tidak dapat diperbaiki lagi/diganti. Oleh sebab itu, ayat-ayat Al Qur’an yang berfungsi sebagai penenang hati sangat erat mempengaruhi kestabilan sistem otak kita. Sebab di dalam pikiran jernih akan membawa pada hati yang tenang. Dengan hati yang tenang akan menimbulkan mekanis yang stabil dan sempurna terhadap komponen-komponen yang ada dalam tubuh. Al Qur’an dapat membuat qalbu menjadi baik sehingga seluruh tubuh menjadi baik. Selain itu Al Qur’an juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri. Totalitas di dalam mempelajari, memahami, dan mengaplikasikan Al Qur’an di dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadikan sukses dunia akhirat, sukses sekaligus bahagia. Bukankah itu yang didambakan semua orang?

Keajaiban membaca al-quran


Al-quran adalah kitab umat Islam yang sungguh mulia dan agung. Didalamnya terdapat banyak sekali perkara-perkara kehidupan manusia, mulai dari Ilmu, hukum, etika, sejarah, dan masih banyak lagi. Dengan membacanya, maka Allah akan memberikan banyak pahala serta kesejahteraan rohani dalam diri kita. Mungkin kalian tak menyadari, setiap lantunan ayat Al-quran yang keluar dari mulut kita, maka malaikat berdoa kepada Allah agar mengampuni dosa sipembaca tersebut. Dan berikut adalah beberapa hikmah dan keajaiban ketika Kita membaca Al-quran


1. Al-quran dapat membuat hati menjadi lebih sejuk. Beban kehidupan serta aktivitas yang padat yang terus mengikat pikiran seakan lepas dan hilang begitu saja. Kehidupanpun menjadi lebih mantap dan terarah karena Al-quran mengajarkan Hikmah dan Ukhuwah.

2. Al-quran obat hati yang paling mujarab. Ketika kita depresi, pikiran selalu terarah pada hutang-hutang yang menumpuk, deadline yang selalu menjempit waktu, atau kita stress sekalipun, dengan membaca Al-quran perlahan air sejuk sirami hati kita yang gundah. Aliran darah di otak kita seakan tanpa hambatan, bebas mengalir sehingga pikiran kita menjadi lebih jernih.

3. Al-quran penyehat jasmani. Sebagian besar muslim tak menyadari bahkan terkesan acuh terhadap manfaat al-quran bagi kesehatan tubuh. Ketika mata kita menatap baris-baris ayat Al-quran, saat itu pula kinerja pupil dan retina menjadi ekstra lebih kuat dan tajam. Apalagi jika kita sangat menghayati dan menangis ketika membaca Al-quran, mata kita menjadi lebih segar dan bersih karena kotoran yang menempel pada kelopak ikut tersapu oleh air mata. Tak heran, orang yang sering baca Al-quran matanya lebih sehat ketimbang orang yang sering baca buku.

Sebenarnya masih banyak lagi manfaat dan hikmah ketika kita membaca Al-quran. Tapi apa daya, tangan ini tak sanggup lagi menguraikan kebesaran Allah yang sungguh tak ada habis-habisnya. Yang pasti harapan saya, kita semua menjadi insan yang tak hanya bergulat dengan kehidupan duniawi saja tetapi akhiratpun harus kita pikirkan agar menjadi bekal kelak kehidupan yang lebih abadi disana. 

Wassalamualaikum Wr Wb

{ 1 komentar... read them below or add one }

- Copyright © Afa Blog's - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -